Sensor accelerometer banyak dimanfaatkan di berbagai perangkat pintar seperti smart watch, smartphone, sport sensor, dll. Kali ini saya akan membedah fitur yang dimiliki oleh accelerometer bikinan st. Sebelum dimulai mari kita siapkan segelas st manizz biar ga edan.

Kebetulan saya ditemani oleh LIS2DS12 evaluation kit seperti tampak pada gambar di bawah ini

evaluation kit ini dilengkapi dengan software bawaan sehingga akan memudahkan kita dalam mengeksplore fitur-fitur yang dimiliki oleh accelerometer ini tanpa perlu dipusingkan dengan koneksi / komunikasi I2C/SPI nya. (koneksi I2C accelerometer ini dengan MCU nordic nRF51 akan dibahas di post yang lain).

Penggunaan accelerometer ini sesuai buat kamu kamu yang sedang merancang perangkat pintar seperti:

1. Motion activated function & gesture recognition, misalnya pengenalan gerakan berlari, bersepeda, berdiri, duduk dan sebagainya.

2. Pedometer, untuk menghitung jumlah langkah yang telah dilakukan.

3. Orientasi, seperti pada smartphone yaitu potrait / landscape.

4. Tap / double tap, untuk sensor user interface

5. free fall detection

Karena accelerometer akan mengukur perubahan kecepatan dari suatu obyek maka dalam perancangan sistem harus kita tentukan skala gaya gravitasi (m/s²) apakah 2G/4G/8G/16G. sebagai catatan bahwa 1G setara dengan 9.8 m/s² dan gravitasi di bumi akan dipengaruhi dengan ketinggian daerah tersebut. Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah frekuensi kerja yang akan kita pilih, karena pengukuran akselerasi dari suatu benda berdasar dari gerakan/getaran benda. LIS2DS12 memiliki range frekuensi kerja dari 1 – 6400 Hz yang dapat dipilih melalui setting register CTRL1 (20h).

Output sensor accelerometer ini terbagi atas 3 sumbu (X,Y,Z) yang mana tiap tiap sumbu teridiri atas low dan high bytes. Output sensor ini dapat diatur sehingga bisa beroperasi secara FIFO, continous ataupun bypass. Tersedia hingga 256 slot register untuk menampung data keluaran sensor ini apabila diperlukan.

Sekian ….